Kamis, 22 Maret 2007

AKU YANG TAKUT



Wahai Tuhan Pemeliharaku,
ampuni bodohku dan tidak mengertiku,
yang juga kau anugerahi padaku...
Tak ingin ku sangkal
apalagi menolak pemberianmu,
karena seharusnya ku syukuri..

Sungguh
aku takut tiada tara
kepadaMu Tuhan,
dibanding hantu manapun yang paling menakutkan.

Memandang hebatMu hatiku jeri setiap waktu.
DidepanMu aku tak punya nyali dan jalu,
hingga aku ingin pergi dan hindarMu sedapat mungkin..
Tapi apa mungkin ?

Kaulah momok misterius menyeramkan itu.
Kata-kataMu sangat mandraguna sakti,
gemuruh yang menguncangkan seluruh sendi-sendi !
Apa saja yang kau mau,
kau kehendaki pasti jadi dan terjadi,
sempurna tanpa cela,
tanpa kekurangan tanpa selisih.

Tuhan Misteriusku,
bodohku selalu saja terjadi.
Sekali sekala Kau ampuni,
mungkin sambil tertawa geli
atas segala perilaku janggalku.

Tetapi sekali waktu mengusik murkaMu,
aku hancur luluh didalam azabMu berkali-kali...

Ooo Sang Penguasa Tunggalku,
tiada siapapun makhluk bisa memastikan kehendakmu,
sehingga bodohku memahami kepastian adalah juga kehendakmu.

Kehendak yang dingin tanpa ingin,
kehendak yang mapan tanpa harapan.
KehendakMu adalah kapan saja Kau mau tak bergantung ruang,
tak terikat waktu.
Yang ada adalah KEHENDAK.

Tuhan penjagaku Sang Maha Merawat.
Saat ini, setelah sekian kali aku tersesat
dan hanya Engkau lah penyelamat, hanya...!
Dan aku sedang hancur berkali-kali dalam azabMu.
Teramat pedih dan aku tak pernah mampu,
bertahan jika hanya Kau yang ‘memberikan’
aku telah hancur dan menjadi kembali
untuk hancur dan menjadi lagi
ini lah janji Mu, kata-kata kehendakMu.

Oooh Sang Guru Yang Maha Tahu
setelah ku tau
hati adalah ragu
yang ku punya hanya nafsu
yang betul ini palsu
yang kuat itu luruh
yang keras itu rapuh
yang bersih itu kumuh
yang rapih itu lusuh
ajari aku pengetahuan itu,
bukan berhenti di ayat atau mantera
bukan berhenti di doa atau jampi

Engkaulah yang sebenarnya guru
dan keyakinanku ada di ragu

Jika Keadilan adalah harga
budi adalah siasat
rendah hati itu kelemahan
sopan santun adalah ketakutan
kesetiaan itu penyembahan
maka semua itu fitrah mahluk kepadaMu
kepada Sang Penciptanya
dan bukan kepada sesama makhluk

Wahai Tuhan yang ku takuti
aku tersesatkan oleh pemimpin-pemimpin manusia,
guru-guru manusia,
kiyai-kiyai manusia,
pendekar-pendekar manusia,
para cerdik pandai manusia,
ketua-ketua perkumpulan manusia,
penakluk-penakluk manusia,
penjajah-penjajah manusia,
perampok-perampok manusia,
pemerkosa-pemerkosa manusia,
dan penjahat-penjahat manusia,
yang menghalang-halangi kemampuan manusia-manusia lain
menjadi seperti mereka.

Yang budayanya hasut dan fitnah
Kemenangan itu kebenaran
Kekalahan itu dosa
Dosa itu pelajaran
Yang kuat itu pemimpin
Licik itu cerdik
Pandai itu mampu membuat
Untung adalah mendapat lebih dari yang seharusnya
Rugi adalah kesiasiaan pekerjaan tanpa pamrih
Kejahatan adalah pengekangan keinginan mayoritas
Kebaikan adalah pengumpulan kenikmatan tanpa batas
hukumMu mengazab para pengikut selainMu.

Ampuni aku Tuhan,
andai selama ini akupun takut kepada selainMu,
setia,
santun,
bahkan merendahkan suara kepada selainMu.

Aku tak mengerti jika Kau begitu pecemburu.

Tidak ada komentar: