
K’tika semua kenangan terpapar jelasnya
kulihat kau melintas dibalik riak air mata hari
yang mengalir teratur di tiap ingatan terjaga
biarpun tersenyum …
wajahmu mencibir pada keberanian dan keyakinan
yang selalu ku ikrarkan sebagai benteng terakhir
milik kita yang ternyata keliru
Tanpamu,
pengalaman adalah himpunan kenangan menyakitkan
dan aku kehilangan diriku
setelah ternyata tiada satu kenyataanpun yang nyata
terlalu menyakitkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar